Selasa, 24 November 2009

Kramat Pulo dan Salemba, Bertempur Habis-Habisan di JBI

Pertempuran habis-habisan antara Dua Tim Unggulan Jambrut Basketball Invitation, Kramat Pulo dan Salemba, terjadi pada Ahad (22/11), demi untuk lolosnya mereka dari gusuran Panitia Jambrut Basketball Invitation (JBI) tersebut. Pertandingan yg berlangsung di GOR Tebet Timur, Jakarta Selatan, (22/11) kemarin, terbilang seru dan ketat. Solidnya pertahanan Salemba, membuat Kramat Pulo yg selalu mendominasi serangan harus bekerja keras untuk mendapatkan angka. Barulah ketika memasuki menit ke 4 Kramat Pulo berhasil mendapat angka pertama, 2 poin. Kemudian kedua tim saling menyusul raihan angka, hingga dipenghujung babak petama Kramat Pulo memimpin satu bola 11-9. Namun menjelang dua menit babak pertama berakhir, serangan mendadak dari Salemba berhasil membobol sisi pertahanan yg lemah dari Kramat Pulo, dan berhasil menyamakan angka 11-11 di babak ini.
Memasuki babak kedua, Krampul yg bermain tanpa membawa supporter ini, tidak menunjukkan perubahan yg berarti dalam permainannya. Demikian juga dgn Salemba yg justru bermain di depan Suporternya. Permainan monoton, tidak nampak adanya teknik-teknik jitu, dan kedua tim kelihatan stress akibat sulitnya meraih angka. Terlihat juga pelatih kedua tim, berkali-kali meminta Time Out untuk merancang teknik permaian. Meskipun peraihan angka terbilang lambat, namun babak keduapun berakhir seri , dengan angka 19-19, dan babak Overtime atau tambahan waktu harus dilakukan.
Di babak overtime yg hanya 5 menit ini, kejutan justru terjadi dari Tim Salemba. Bagaikan mendapat angin surga, semenjak meraih angka pertama menjadi 21-19, mereka semakin menggila, agresif, melesit maju dgn umpan-umpan fast throw menggempur jaring Kramat Pulo. Akhirnya, di babak overtime ini, Salemba mampu menambah poin enam bola sedangkan Kramat Pulo hanya dua bola. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak terpaksa Kramat Pulo harus ikhlas tergusur dari kancah JBI dgn meninggalkan Kemenangan Salemba 31-23.
Sementara di waktu yg berbeda namun dihari yg sama, Jisdac bertekuk lutut dihadapan UNAI dengan skore 34-18. Sedangkan Mount Carmel tampil gemilang, mempecundangi Thamrin dengan skore 29-18.
Masih ada satu putaran lagi yg menyisakan tim-tim tangguh pada (29/11) mendatang, sekaligus merebut posisi Bergengsi di kancah Perbola-basketan SDA DKI.

Minggu, 22 November 2009

Jambrut Basketball Invitation, Dibuka


Dalam rangka merayakan HUT Jemaat Jambrut yg ke -50, PA Jambrut mengelar acara Jambrut Basketball Invitation, 22 dan 29 November 2009, di GOR Tebet Timur, Jakarta Selatan. Even olah raga yg mengusung tema Be Healthy and be ready for Him ini, dibuka oleh Pdt. Jacky Runtu dan didampingi oleh Ibu Ade Wemay selaku Ketua Jemaat , Billy Tumangkeng selaku Ketua Pelaksana dan Pdt. Sonny Situmorang sebagai Gembala Jemaat Jambrut.

Dalam kata sambutannya, Direktur PA DKI Konfrens itu mengatakan :”Merayakan hari Ulang Tahun adalah suatu kegembiraan setiap orang, oleh karena itu, pada kesempatan ini adalah waktunya untuk bersuka-cita bagi kita dan bersahabat”. “Hindari perkelahian.” tambahnya.

Menurut panitia, Pertandingan Bola Basket dengan Sistem Gugur ini, diikuti oleh 16 Tim Putra, yg terpilih dari puluhan Tim Basket yg telah mendaftarkan nama Timnya di meja Panitia beberapa bulan yg lalu, baik itu dari SDA DKI maupun yg di luar DKI, seperti UNAI Bandung misalnya. Ke 16 tim yang bertanding tersebut berisikan 7 tim unggulan seperti UNAI, MT Haryono -1, Salemba, Mount Carmel, Taman Harapan, Tumouto dan Jambrut. Namun beberapa Tim telah gugur saat petandingan pada Ahad (22/11) kemarin. Sementara untuk Tim Basket Putri, hanya diikuti oleh 4 Tim saja.

Tidak hanya pertandingan Basket saja, acara berhadiah Trophy dan Uang Tunai ini, juga mengelar Bazar Makanan, Pembagian Door Prize, Three Poin Shoot berhadiah, dan yg tak kalah menarik ,Coaching Clinic dari Para Pebasket IBL seperti Nico Londa, Kelly Purwanto dan Lawell Situmorang. Keseluruhan jalannya pertandingan ini memakai wasit dari PERBASI.

Kamis, 30 Juli 2009

Rabu, 22 Juli 2009

Sejarah Berdirinya Jemaat JAMBRUT


LATAR BELAKANG.


Nuansa kemerdekaan bangsa Indonesia begitu kuat membahana di bumi pertiwi sejak Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Momentum inilah yang menyulut semangat Nasionalisme dari para pemimpin dan anggota-anggota jemaat di Gereja Advent Indonesia untuk dapat menjadi Pemimpin di Negerinya sendiri dan melepaskan diri dari KETERGANTUNGAN PIHAK LUAR.

Adanya DISKRIMINASI diantara pengerja asing dan pribumi masih sangat terasa. Termotivasi dari Firman Tuhan bagi Musa supaya menjadi pemimpin bagi bangsanya sendiri, mengisi nurani jiwa beberapa putra/I bangsa Indonesia. Merekapun terpanggil untuk memperjuangkan status CONFERENCE di Indonesia dan menyesuaikan dengan gerak laju perkembangan Advent sedunia. Dimaklumi bahwa Peraturan Gereja Advent sedunia MEMUNGKINKAN adanya dua sIstem organisasi Advent, yaitu status Mission dan Status CONFERENCE.
Langkah awal diambil pada bulan Desember 1948 ketika bapak W.A Tuturoong yg saat itu sebagai Ketua Jemaat Mission di Langowan bertemu dgn Pdt.Joh E Jacob di Tikala, Manado. Pdt. Joh E Jacob adalah pemimpin Senior dari Gereja Advent Mission yg dikirim dari Singapura utk bertugas di Pulau Jawa.
Pertemuan itu diikuti dgn pertemuan2 lainnya. Dan
kemudian tgl 21 April 1949 diadakanlah rapat persiapan pertama Pergerakan Menuju Kemandiriran di Langowan-Minahasa yg dihadiri oleh 57 utusan Jemaat dari 80 utusan yg diundang ditambah dgn Pdt. J Sumayku, mantan Ketua GMAHK Ambon, Pdt Joh E Jacob, Pdt. W.E Walean, guru injil M. Sumual dan saudara Jost Palit anggota Velt Komite Sulawesi Utara.
Rapat konsolidasi tersebut berhasil membentuk Panitia Persiapan yg diketuai oleh W.A Tuturoong dgn tugas pokok mengadakan pendekatan dgn pimpinan GMAHK Indonesia, di Manado, Sulawesi Utara. Rapat berikutnya diadakan di Passo, di rumah Pdt. J Sumayku. Pada saat itulah dibacakan Surat Edaran Pimpinan GMAHK Sulawesi Utara yg isinya MELARANG dan MENGANCAM akan mendisiplinkan mereka yg menggabungkan diri dgn Panitia persiapan tersebut.

SAAT BERSEJARAH.

Walaupun mendapat larangan dan "ancaman", Panitia Persiapan tersebut tetap mengadakan pendekatan kpd Pimpinan Daerah dan Uni GMAHK, akan tetapi semua pendekatan, perundingan tersebut mengalami jalan buntu. Sekalipun tdk adanya pengertian dari pihak pimpinan Uni dan Daerah, Panitia Persiapan tetap melanjutkan perjuangan mereka. Yang menjadi semboyan mereka adalah “Maju Terus Pantang Mundur”.

Buah dari terpisahnya anggota gerakan perjuangan status Conference ini adalah terbentuknya Masehi Advent Conference Indonesia pd tgl 22 Mei 1949, yg berpusat sementara di Manado. Masehi Advent Conference Indonesia ini kemudian terdaftar di Departemen Agama Republik Indonesia pd tgl 16 Nopember 1950 dlm Surat Keputusan No.AIII/2/4088 dgn nama Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Conference Indonesia (GMAHKCI) dan terdaftar di Direktorat Jendral Bimas Kristen Protestan No.118 tahun 1988.

Antara tahun 1949-1951 gerakan GMAHKCI ini terus meluas pesat sehingga terbentuklah 59 Jemaat GMAHKCI yg tersebar di seluruh Indonesia dgn anggota jemaat kira-kira 3000 jiwa.

Pada thn 1952 dalam bulletin “Seruan”, Pdt.WA Tuturoong menulis ;

“DAN LAGI PULA KAMI TIDAK MENGANJURKAN CERAI DARI GENERAL CONFERENCE, MELAINKAN MENUNTUT STATUS CONFERENCE DI INDONESIA AGAR DAPAT MENGATUR DIRI SENDIRI, MEMILIH PIMPINAN SENDIRI.

Dan dgn jalan demikian, kita dapat bergerak lebih lancar. Administrasi boleh juga disesuai dgn keadaan setempat asal kebaktiannya sama dan disatukan oleh Cinta Almasih”. Lanjut beliau menulis “ Dgn cara berkonfrens, bukan berarti benci bangsa Asing, yg berkulit putih, atau Amerikanya. Tidak…….dijauhkan Tuhan, hanya supaya kita dapat bekerja lebih efektif dan cepat.


GEREJA JAMBRUT.

Tokoh Pendiri GMAHKCI Sumayku, Tuturoong dan Suoth mulai bergerak keluar Manado. Pada bulan Desember 1950 terbentuklah Jemaat di Jakarta. Awalnya Jemaat beribadah dengan menyewa Gereja Pasundan, kemudian kebaktian berlanjut dgn berpindah pindah tempat di kediaman anggota jemaat.
Sementara itu keluarga O.R.D Ritonga yg adalah sebagai Ketua Umum, mulai menempati rumah dinas pengerja di Jalan Petojo VIJ VI, Jakarta Pusat pd thn 1957. Disamping rumah dinas ini kemudian dibangun Gereja yg dananya diperoleh dari sumbangan-sumbangan para anggota Jemaat. Bergabung saat itu keluarga Dr. Phang yg juga merupakan salah satu Pelopor GMAHKCI.
Gereja Petojo VIJ yg merupakan gereja bersejarah sayangnya harus dibongkar pd thn 1974 karena keperluan Tata Kota utk dibangun Jembatan Tomang. Sejak saat itu Jemaat selalu berpindah-pindah tempat peribadatannya dari rumah keluarga Jacob-Manuel ke rumah keluarga Simanjuntak-Pardede, sampai akhirnya di dapatilah tempat di jalan Kramat VIII No.13 (d/h Jl. Jambrut), untuk dibangun sebuah Gereja. Lalu pada thn 1984 bangunan Gereja Jambrut pun berdiri.

REUNIFIKASI.

Hampir setiap Konferensi Nasional selalu diputuskan utk mengadakan pendekatan dan kerjasama dgn GMAHK
(Mission), demi terwujudnya persatuan & kesatuan Umat Advent di Indonesia dalam status Conference (Konferens). Pada tgl 22 Mei 1983 Pdt.W.A Tuturoong menulis “Sekarang bagi kita dibutuhkan keyakinan bahwa sekali saatnya akan tiba dimana seluruh umat Advent akan dpt mengintegrasikan dirinya dgn gerak hidup bangsa.”
Sejak Pdt. Cheppy Yusuf menjabat sebagai Ketua Umum, beliau mulai mengadakan pendekatan kpd Ketua Uni Bagian Barat GMAHK (Mission), Pdt.Alex Hendriks dan Ketua Konferens DKI, Pdt. M. Siagian utk menyusun rencana penyatuan GMAHKCI dan GMAHK (M). Akhirnya pd tgl 19 Nopember 1996 terjadilah penanda-tanganan Integrasi dan Reunifikasi yg diadakan di Kantor Pusat GMAHK(M) Uni Indonesia Kawasan Timur, di Manado. Pihak GMAHKCI diwakili oleh Pdt. Cheppy Yusuf dan Pdt. H.J Tielung, dan pihak GMAHK(Mission) di Indonesia diwakili oleh Pdt. Alex Hendriks dan Pdt. B.H Panjaitan, dgn saksi2 : Pdt. R Kesaulya, Pdt. Noldy Sakul, Ateng Permana, Pdt. Alex Tambingon, S. Mewengkang Nangoy, Sopar Siburian, Pdt. H Palit, dan R.H Simanjuntak. Sejak saat itu hingga sekarang ini, organisasi GMAHK di sebagian besar Indonesia khususnya di Jakarta Gereja2nya berstatus yg sama dgn Gereja Jambrut yakni menjadi status Konferens.


MARANATA.
Hamba2 Tuhan berangkat dari Manado & Sumatera Utara menuju Jakarta utk mendirikan jemaat Tuhan yakni Jemaat Jambrut tercinta. Sampai saat ini setelah melewati masa suka dan duka yg panjang, anak cucu para pendiri dan Perintis Advent Conference masih tetap berbakti bersama di Jemaat Jambrut. Mereka adalah kel. W.A Tuturoong, kel. Pdt. Joh.E Jacob, kel. Pdt J. Sumayku, kel. Pdt. JP Suoth, kel. H Inkiriwang, kel. Pdt S Simanjuntak, kel. Pdt. M. Siburian, kel Pdt. J Waworuntu, kel. ORD Ritonga, kel H.I Simanjuntak, kel P Sanger dan kel. Sipahutar. Para orang tuanya selalu menanamkan sikap kpd Pemuda/I nya agar selalu bersemangat utk aktif dan berpartisipasi di berbagai kegiatan-kegiatan Advent yg berskala wilayah maupun Konfrens DKI dan sekitarnya.
Para Pendeta yg pernah menjadi Gembala di Jemaat Jambrut adalah O.R.D Ritonga, W.A Tuturoong, D.H Tumangkeng, John Waworuntu, H.J Tielung, Cheppy Yusuf dan M. Siagian. Gembala dan semua anggota Jemaat bersama-sama bekerja melayani pekerjaan Tuhan sambil mempersiapkan diri utk Kedatangan Tuhan Yesus yg kedua kali.

Maranata.

Jakarta, 2004
SEKIAN.

Selasa, 07 Juli 2009

Jemaat Jambrut Sudah Tidak Telanjang Lagi...( 3 )

Lagi-lagi Cinta itu harus bersumber dari Jisi


Kiprah Ucok di dunia politik terbilang sukses, dimana secepat mata berkedip dia telah mampu mendapatkan posisi Ketua Ranting PDI-P kelurahan Teladan Barat. Akan tetapi secepat sprinter Carl Lewis berlari maka secepat itu pula Ucok harus lari dari panggung politik karena orang tuanya melarang Ucok terjun di dunia politik dengan alasan, bahwa orang Advent tidak boleh berpolitik.
Pria tampan berwajah oriental ini sangat hormat kepada Bapak and Mamaknya. Karena ada tertulis : "Hormatilah Bapak dan Mamakmu supaya panjang umurmu dan awet muda wajahmu. Terbukti, bahwa sampai sekarang Ucok masih menjadi orang muda sementara teman2 sebayanya sudah banyak yg menjadi orang tua. Praise The Lord….
Demi Mamaknya tercinta, akhirnya pria berkulit putih dan atletis ini resmi mengundurkan diri dari panggung politik dan berniat meninggalkan kota Medan, juga meninggalkan rekan2 PA yg masih aktif di politik seperti Jackson-PDI Soerdjadi- dari Jemaat Amplas, Rudi-PNI Marhaens-dari Jemaat Padang Bulan, Deni-Partai Keadilan-dari Jemaat Gatsu dan lain-lain.
Setelah tamat kuliah, Ucok hijrah ke Jakarta untuk mencari nafkah lahir-bathin dan bergereja di GMAHK sidang Jambrut. Jemaat Jambrut bukanlah lingkungan yg asing bagi Ucok dimana Jambrut adalah kawan lama dalam dunia bisnis Service and Salvation sewaktu Ucok bergereja di Medan dan menjadi Ketua PA Teladan selama dua tahun berturut-turut.
Jemaat yg berstatus Konfrens sejak tahun 1949 ini mempunyai jemaat yg sangat ramah (rajin menjamah) akan Firman Tuhan dan aktif di segala bidang baik itu bidang hukum, Militer dan Politik dimana bidang2 itu jelas-jelas ditabukan oleh GMAHK.org.co.id, bahkan bernyanyi lagu pujian diiringi Gitar dan Drum juga diperbolehkan di Jambrut. Anak Gadis dan Ibu-ibu boleh memakai Tank-Top, rambut diwarnai mejikuhibiniu, hidung disuntik agar mancung, belahan buah dada serta paha wanita yg putih mulus secara obral bisa dipandangi. Dan kesemuanya itu menjadi motivasi yg kuat bagi Ucok untuk selalu giat datang ke gereja.
Ibarat kata peribahasa : "Mata mengantuk disorongkan bantal" (seseorang yg memperoleh sesuatu yg memang diidam-idamkam). Sambil tersenyum dikulum Ucok berkata dalam hati :
"Sabaslah aku karena Jemaat Jambrut sudah Tidak Telanjang lagi".
Karena rajin, aktif serta agresif maka Ucok, Jackly dkk, diutus oleh Jambrut untuk menghadiri acara Youth Congress se UIKB di Universitas Advent Indonesia (UNAI). Di universitas yg kebanyakan alumninya pandai berbahasa Inggris tapi gagap politik itu hadir sebagai pembicara inti seorang bernama Tehano alias Mr Ambasador, alumnus kependetaan Advent warga Philipina dan menjabat sebagai Duta Besar Philipina untuk Negara Papua New Guine. Praktisi Politik yg tidak bisa berbahasa Indonesia itu didampingi oleh Pdt. HI Missah sebagai penerjemahnya. Peristiwa Youth Congress ini memberi isyarat kepada Ucok bahwa tidak lama lagi keran politik akan dibukakan untuk orang Advent dan setiap orang Advent boleh meminum air politik dari keran tersebut. Agar impian itu terwujud maka Ucok puasa dan berdoa kepada Tuhan meminta agar orang
Advent mau menerima dan tidak alergi terhadap yg namanya fakultas Hukum, Tentara dan Politik. Tiga bulan setelah acara Youth Congress, Ucok dikagetkan suatu berita dari Warta Advent yg menyatakan bahwa Jisi membuka suatu Departement yang mana posisi tersebut diisi oleh orang2 dari disiplin nonkependetaan. Dan ada tiga orang Hukum yg masuk dalam Departemen Legal Counsel. "Syukurlah, akhirnya orang Advent resmi bisa menjadi Pengacara, itu semua karena Jisi" katanya dalam hati.
Perjuangan Ucok untuk mengkampanyekan agar orang advent mau menerima politik terus dilakukan, baik di alam nyata maupun maya (Romantir) terutama di milis padki dimana ucok cukup sulit mempengaruhi dan merubah stigma anggota2nya tentang politik. Sering sekali postingan Ucok di cekal di milis padki karena berbau politik. Padahal warga padki tidak menyadari bahwa perdebatan yg mereka lakukan dimilis 60 % adalah masalah politik.
Akhirnya sekitar pertengahan Agustus 2005, masuklah postingan dari seorang Jisi bernama Johnathan Kuntaraf, dimana pastor ini mengatakan bahwa tidak ada salahnya kalau orang Advent terjun dipanggung politik walaupun organisasi GMAHK tidak mau ikut di panggung politik. Pastor JK juga bercerita tentang suatu Negara kepulauan yg mana jabatan di Pemerintahannya di isi oleh mayoritas Advent, dan Negara tersebut selalu aman, tentram dan damai karena tidak ada koruptor. Kemudian Pastor JK juga bercerita tentang seorang Dubes beragama Advent yg oleh karena ketaatannya mengganti jadwal upacara kemerdekaan menjadi hari minggu padahal seyogyanya upacara itu serempak dilakukan pada hari Sabtu. Intinya, Pastor JK melalui milis padki mengisyaratkan bahwa orang Advent yg mau berpolitik tidak boleh dikucilkan.
Sebenarnya, apa yg dikatakan Pastor JK sama dengan apa yg pernah dikatakan Ucok, tapi orang justru lebih yakin kalau yg berbicara itu adalah Pastor JK. "Haiyaaa…,Lagi-lagi Jisi, lagi-lagi Jisi", kata ucok sambil menirukan logat Mandarin.
Bagaimanapun itu, akhirnya Ucok bisa tersenyum kembali karena politik bukanlah hal yg tabu melainkan suatu kebutuhan dalam kehidupan bahkan dalam penginjilan. Bahkan Tuhan Yesus juga menganjurkan agar ucok memakai politik dalam menginjil ke orang lain. 'Hendaklah kamu tulus seperti merpati dan cerdik seperti ular” kata Yesus kepada Ucok.

(bersambung)


Jemaat Jambrut Sudah Tidak Telanjang Lagi...( 2 )

(ini Sejarah Gereja)

Satu Lagi Cinta Datang Dari Jisi.
**********************************

Satu Windu kemudian, Ucok menamatkan Pendidikan SMAnya di Medan. Agar ingin terlihat gagah dan ditakuti Ucok bermaksud masuk AKABRI, tapi ditolak mentah-mentah oleh orang tuanya tercinta dengan alasan Advent tidak boleh jadi Tentara, padahal dimasa itu sudah ada orang Advent yg bandal (melanggar larangan) Advent yakni menjadi TNI AD dan TNI AU. Sebagai anak yg patuh pada hukum ke lima, akhirnya niat untuk jadi AKABRI diurungkannya. Kemudian Ucok memilih untuk kuliah di Universitas dan berniat masuk di Fakultas Hukum. Tapi keinginan pria ganteng ini pun masih saja di tolak oleh mamaknya dengan alasan Advent tidak boleh kuliah di Fakultas Hukum. Pada hal di masa itu kak Intan Ritonga dan Kak Jois Siagian sedang asyik-asyiknya bergelut dengan buku di Fakultas Hukum Universitas Indonesia Jakarta. Tapi Ucok takut mengatakan kedua wanita itu bandel (tidak patuh) sebab mereka akan tersinggung dan marah makanya cukup di dalam hati saja biar mereka tidak dengar.
Akhirnya mamak si Ucokpun setuju dengan pilihan anaknya yaitu masuk Fakultas Sastra Jurusan Sastra Indonesia.
Di kampus si Ucok tak ubahnya seperti mahasiswa lainnya yg mempunyai seorang idola (yg bukan berasal dari Indonesian Idol-red) yakni Slash Snakepit, sang Gitaris kawakan dari kelompok musik Gun and Roses. Pilihan terhadap idolanya ini dipicu oleh kegemaran Ucok bermain Gitar sambil bernyanyi. Ucok juga ingin sekali bernyanyi sambil bergitar di gerejanya.
Suatu waktu pernah Ucok bernyanyi sambil bermain Gitar di Gerejanya tapi setelah itu ucok mendapat teguran keras dari beberapa Majelisnya. "Cemananya kau ini, kau sudah melanggar peraturan, kau tidak sopan di dalam gereja kita" kata seorang Majelis menegur si Ucok.
"Apakah yg bapak maksud ?"kata Ucok sambil gemetaran.
"Masak kau tidak tahu kalau di dalam Gereja tidak boleh bernyanyi pake gitar, tapi bernyanyi hanya bisa pake piano ato org-han (organ) ato tak usah pake musik sama sekali. Trus lagu rohaninya pun harus dari buku lagu sion, tak boleh yg dari kaset-kaset itu, kita bukan pentakosta atau karismatik. Trus kau juga tak boleh mengaranzemen lagu sion Advent macam yg tadi itu. Macam mana not-notnya tertulis maka macam gitu zugalah kau menyanyikannya. Paham kau sekarang Ucok?"kata bapak itu sambil ludahnya terciprat-ciprat di wajah ucok karena ngomongnya yg menggebu-gebu.
Ucok merasa sedih karena Adrenalinnya tak bisa lagi tersalurkan di gereja tempat dia mencari Tuhannya.
Setahun kemudian datanglah seorang Amerika dari Jisi bersama Pdt.Hasibuan. Beliau berdua berasal dari Departemen Penerbitan dan bermaksud mengkampanyekan dan memunculkan minat baca orang muda terhadap buku-buku terbitan Indonesian Publishing House. Si Jisi mengkampanyekannya lewat Kotbah di Gereja2 dan di Seminar2.
Setelah jam makan siang selesai si Jisi mengajak jemaat berkumpul di dalam gereja dan beliau meminta kepada jemaat sebuah gitar karena si Jisi pengen bernyanyi bersama mereka. Mendengar itu Ucok dan Larry Tumangkeng segera pulang ke rumah untuk mengambil Gitar lalu menyerahkannya kepada si Jisi. Dengan santainya si Jisi bernyanyi sambil memetik Gitar di
gereja tersebut dimana tanpa dia sadari beberapa anggota Majelis sudah memasang air muka yang asem.
Ternyata bernyanyi sambil bergitar seperti ini sudah sering dilakukan si Jisi bilamana beliau berkunjung ke suatu Jemaat. Bahkan kebanyakan lagu yg dibawakan bukan berasal dari lagu sion, melainkan berasal dari lagu2 Herittage dan Don Moon. Dan semua orang muda memberikan respon positif kepada si Jisi.
Sebulan setelah si Jisi balik ke benua yg ditemukan si Colombus, Ucok mendapat giliran untuk bernyanyi lagu Pujian di gerejanya. Dengan iringan gitarnya Ucok bernyanyi sangat kusuk di depan Jemaatnya dan ketika lagu pujian itu selesai dinyanyikan serentak jemaat mengucapkan :"Amiiiiin". Bahkan ada yg spontan bertepuk tangan tapi dengan cepat orang tersebut sadar bahwa di gereja Advent tidak boleh bertepuk tangan.
"Tunggu, kalau orang Jisi bertepuk tangan di dalam Gereja barulah kita bisa bertepuk tangan di dalam Gereja" , kata seorang ibu kepadanya sambil berbisik.
Memang...Dahulu Advent di Medan tidak diperbolehkan bernyanyi di gereja sambil diringin gitar , tapi setelah kedatangan Jisi terjadilah perubahan.
Jangankan gitar, saxophone, biola bahkan Harmonikapun sudah boleh mengiringi lagu pujian di gereja Advent. Yang lebih ekstrimnya lagi, pernah klub Pathfinder bernyanyi diiringi peralatan dapur saat acara penamatan mereka.
Memang...Dahulu Advent di Medan mengaharuskan semua orang hanya boleh menyanyikan lagu Sion di dalam gereja, tapi setelah kedatangan orang Jisi itu, terjadilah perubahan, semua lagu rohani boleh dinyanyikan di dalam gereja.
Talenta Ucok dalam benyanyi semakin diberkati Tuhan, suaranya semakin merdu seperti burung camar dan petikan gitarnyapun semakin nyaring seperti suara nyamuk. Disamping sering di undang bernyanyi di Jemaat2 GMAHK, acara KKR, Vesper dll. Beliau juga sering di undang bernyanyi di acara2 sekuler seperti, Resepsi Perkawinan, Dies Natalis, acara2 Kampus dll. Bahkan pernah Pudek–III nya (Pembantu Dekan) memintanya agar masuk ajang lomba lagu Indonesian Idol di RCTI dan seluruh biaya akan ditanggung oleh Pudek-III tersebut. Tapi sebagai orang yg beriman, Ucok menolak dengan tegas keinginan Pudek-IIInya karena show live Indonesian Idol itu berlangsung setiap malam Sabat, seperti yang pernah dikatakan si Jois Siagian. Kecuali kalau Jisi (Amerika) yang lebih dahulu melakukannya barulah saya mau.
"Jangankan di sogok dengan nilai kuliah A, disogok dengan Sophia Latjuba pun saya tidak mau menodai hari Sabat walau lolos di Indonesian Idol," kata Ucok lebih tegas lagi di depan Pudek-IIInya.
Kemudian Ucok pergi meninggalkan Pudek itu dan menjumpai teman-temannya yg dari tadi sudah menunggunya untuk mengajaknya rapat di organisasi Politik yang Ucok geluti.

(....bersambung lagi)

Jemaat Jambrut Sudah Tidak Telanjang Lagi...( 1 )

(ini SEJARAH GEREJA)

Cinta itu Berawal dari Jisi
*********************************

SATU MASA YANG TERTENTU, adalah seorang putra kelahiran Medan dari keluarga Advent bernama Ucok. Beliau masih anak-anak . Usianya satu tahun di bawah Titi DJ, dimana Ucok kelas 4 SD di Medan sedangkan Titi DJ kelas 5 SD di Jakarta. Sementara Rio Febrian anak bungsunya Ibu Nancy Kosakoy baru berumur 1 tahun sedangkan Sophia Latjuba belum tahu kabarnya.
Malam hari ini, di Gereja Veteran ada Seminar Kesehatan dengan Pembicaranya dari GC (Jisi). Para hadirin dari seluruh Jemaat Sumatera Utara sudah berada di dalam Gereja Advent tertua itu dan sedang menunggu si Pembicara, untuk mendengarkan Seminar Kesehatan tersebut. Akhirnya pembicara wanita bule dari Jisi itupun datang dan topiknya adalah New Start.
Walaupun Ucok tidak mengerti apa Newstart itu, tapi Ucok sempat mendengar percakapan dari ibu-ibu saat pulang bersama di dalam mobil yang sama pula. "Wahhh…cantik kali ya mukanya ibu pembicara dari Jisi tadi,"kata seorang ibu memulai pembicaraan. "Cantiklah pulak, orang muka dia pake make up pulak.Awakpun bisa cantik macam gitu kalo pake make up,"kata ibu yang satunya lagi memotong pembicaraan.
"Wooiii….kalian tengok ndak ibu penterzemah dari Zakarta tadi, mukanya juga pake make up lah, terus rambutnya diwarnai pirang pulak lagi tuh. Knapa ya kita Advent di Medan ini tak dibolehkan pake make up macam si bule Jisi tadi itu,"kata ibu yang lainnya
lagi.

Aku baru tahu sekarang kalau sebenarnya kita tidak apa-apa pake make up, buktinya orang jisi tadi pake make up kok," kata ibu yg satunya lagi dengan sangat bernafsu.
Karena sudah mengantuk, Ucok tertidur di pangkuan mamaknya yang tidak bermake up itu sehingga tidak terdengar lagi percakapan ibu-ibu bawel itu sampai habis.
Sebulan setelah Seminar itu, terjadilah perubahan yang baru di Gereja si Ucok, dimana hampir semua wanita Advent di Gerejanya terlihat cantik seperti bintang film telenovela karena mereka mengenakan instruments kewanitaannya seperti Lipstik, eye shadow, facial powder, pewarna kuku (kutek), celak arab (eye liner), blush on dll, walaupun ada beberapa yang masih kelihatan belum proporsional.
Oleh karena tren dari Jisi tersebut, Ucok yang biasanya tepat waktu ke Gereja, kini harus mau bersabar cukup lama menunggu sister dan Mothernya selesai bersolek baru kemudian berangkat ke gereja bersama-sama.
Hmmm...dulunya Wanita Advent tidak diakrabkan dengan lipstick karena itu adalah konsumsi wanita2 non Advent. Dulunya wanita Advent tidak memakai lipstick apabila ke gereja tapi setelah seminar Newstart dari Jisi itu, wanita Advent yang bermake up sudah menjadi pemandangan yang wajar (tidak kurang ajar) di Medan, Sumatera Utara.
Setelah berfikir cukup lama, barulah Ucok mengerti apa maksud dan tujuan dari Newstart itu.

(bersambung)

Jumat, 26 Juni 2009

Dalam Penantian

Dulu kita menunggunya...yahhh..itu dulu
Tap sekarang dia datang...
Blog Jambrut Festival
Terima kasih Tuhanku...