Kamis, 30 Juli 2009
Rabu, 22 Juli 2009
Sejarah Berdirinya Jemaat JAMBRUT
LATAR BELAKANG.
Nuansa kemerdekaan bangsa Indonesia begitu kuat membahana di bumi pertiwi sejak Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik
Pertemuan itu diikuti dgn pertemuan2 lainnya. Dan kemudian tgl 21 April 1949 diadakanlah rapat persiapan pertama Pergerakan Menuju Kemandiriran di Langowan-Minahasa yg dihadiri oleh 57 utusan Jemaat dari 80 utusan yg diundang ditambah dgn Pdt. J Sumayku, mantan Ketua GMAHK Ambon, Pdt Joh E Jacob, Pdt. W.E Walean, guru injil M. Sumual dan saudara Jost Palit anggota Velt Komite Sulawesi Utara.
Rapat konsolidasi tersebut berhasil membentuk Panitia Persiapan yg diketuai oleh W.A Tuturoong dgn tugas pokok mengadakan pendekatan dgn pimpinan GMAHK
SAAT BERSEJARAH.
Walaupun mendapat larangan dan "ancaman", Panitia Persiapan tersebut tetap mengadakan pendekatan kpd Pimpinan Daerah dan Uni GMAHK, akan tetapi semua pendekatan, perundingan tersebut mengalami jalan buntu. Sekalipun tdk adanya pengertian dari pihak pimpinan Uni dan Daerah, Panitia Persiapan tetap melanjutkan perjuangan mereka. Yang menjadi semboyan mereka adalah “Maju Terus Pantang Mundur”.
Buah dari terpisahnya anggota gerakan perjuangan status Conference ini adalah terbentuknya Masehi Advent Conference
Antara tahun 1949-1951 gerakan GMAHKCI ini terus meluas pesat sehingga terbentuklah 59 Jemaat GMAHKCI yg tersebar di seluruh
Pada thn 1952 dalam bulletin “Seruan”, Pdt.WA Tuturoong menulis ;
“DAN LAGI PULA KAMI TIDAK MENGANJURKAN CERAI DARI GENERAL CONFERENCE, MELAINKAN MENUNTUT STATUS CONFERENCE DI INDONESIA AGAR DAPAT MENGATUR DIRI SENDIRI, MEMILIH PIMPINAN SENDIRI.
Dan dgn jalan demikian, kita dapat bergerak lebih lancar. Administrasi boleh juga disesuai dgn keadaan setempat asal kebaktiannya sama dan disatukan oleh Cinta Almasih”. Lanjut beliau menulis “ Dgn cara berkonfrens, bukan berarti benci bangsa Asing, yg berkulit putih, atau Amerikanya. Tidak…….dijauhkan Tuhan, hanya supaya kita dapat bekerja lebih efektif dan cepat.
GEREJA JAMBRUT.
Tokoh Pendiri GMAHKCI Sumayku, Tuturoong dan Suoth mulai bergerak keluar
Sementara itu keluarga O.R.D Ritonga yg adalah sebagai Ketua Umum, mulai menempati rumah dinas pengerja di Jalan Petojo VIJ VI, Jakarta Pusat pd thn 1957. Disamping rumah dinas ini kemudian dibangun Gereja yg dananya diperoleh dari sumbangan-sumbangan para anggota Jemaat. Bergabung saat itu keluarga Dr. Phang yg juga merupakan salah satu Pelopor GMAHKCI. Gereja Petojo VIJ yg merupakan gereja bersejarah sayangnya harus dibongkar pd thn 1974 karena keperluan Tata
REUNIFIKASI.
Hampir setiap Konferensi Nasional selalu diputuskan utk mengadakan pendekatan dan kerjasama dgn GMAHK
(
MARANATA.
Hamba2 Tuhan berangkat dari
Para Pendeta yg pernah menjadi Gembala di Jemaat Jambrut adalah O.R.D Ritonga, W.A Tuturoong, D.H Tumangkeng, John Waworuntu, H.J Tielung, Cheppy Yusuf dan M. Siagian. Gembala dan semua anggota Jemaat bersama-sama bekerja melayani pekerjaan Tuhan sambil mempersiapkan diri utk Kedatangan Tuhan Yesus yg kedua kali.
Maranata.
Selasa, 07 Juli 2009
Jemaat Jambrut Sudah Tidak Telanjang Lagi...( 3 )
Kiprah Ucok di dunia politik terbilang sukses, dimana secepat mata berkedip dia telah mampu mendapatkan posisi Ketua Ranting PDI-P kelurahan Teladan Barat. Akan tetapi secepat sprinter Carl Lewis berlari maka secepat itu pula Ucok harus lari dari panggung politik karena orang tuanya melarang Ucok terjun di dunia politik dengan alasan, bahwa orang Advent tidak boleh berpolitik.
Pria tampan berwajah oriental ini sangat hormat kepada Bapak and Mamaknya. Karena ada tertulis : "Hormatilah Bapak dan Mamakmu supaya panjang umurmu dan awet muda wajahmu. Terbukti, bahwa sampai sekarang Ucok masih menjadi orang muda sementara teman2 sebayanya sudah banyak yg menjadi orang tua. Praise The Lord….
Demi Mamaknya tercinta, akhirnya pria berkulit putih dan atletis ini resmi mengundurkan diri dari panggung politik dan berniat meninggalkan kota Medan, juga meninggalkan rekan2 PA yg masih aktif di politik seperti Jackson-PDI Soerdjadi- dari Jemaat Amplas, Rudi-PNI Marhaens-dari Jemaat Padang Bulan, Deni-Partai Keadilan-dari Jemaat Gatsu dan lain-lain.
Setelah tamat kuliah, Ucok hijrah ke
Jemaat yg berstatus Konfrens sejak tahun 1949 ini mempunyai jemaat yg sangat ramah (rajin menjamah) akan Firman Tuhan dan aktif di segala bidang baik itu bidang hukum, Militer dan Politik dimana bidang2 itu jelas-jelas ditabukan oleh GMAHK.org.co.id, bahkan bernyanyi lagu pujian diiringi Gitar dan Drum juga diperbolehkan di Jambrut. Anak Gadis dan Ibu-ibu boleh memakai Tank-Top, rambut diwarnai mejikuhibiniu, hidung disuntik agar mancung, belahan buah dada serta paha wanita yg putih mulus secara obral bisa dipandangi. Dan kesemuanya itu menjadi motivasi yg kuat bagi Ucok untuk selalu giat datang ke gereja.
Ibarat kata peribahasa : "Mata mengantuk disorongkan bantal" (seseorang yg memperoleh sesuatu yg memang diidam-idamkam). Sambil tersenyum dikulum Ucok berkata dalam hati :
"Sabaslah aku karena Jemaat Jambrut sudah Tidak Telanjang lagi".
Karena rajin, aktif serta agresif maka Ucok, Jackly dkk, diutus oleh Jambrut untuk menghadiri acara Youth Congress se UIKB di Universitas Advent
Advent mau menerima dan tidak alergi terhadap yg namanya fakultas Hukum, Tentara dan Politik. Tiga bulan setelah acara Youth Congress, Ucok dikagetkan suatu berita dari Warta Advent yg menyatakan bahwa Jisi membuka suatu Departement yang mana posisi tersebut diisi oleh orang2 dari disiplin nonkependetaan. Dan ada tiga orang Hukum yg masuk dalam Departemen Legal Counsel. "Syukurlah, akhirnya orang Advent resmi bisa menjadi Pengacara, itu semua karena Jisi" katanya dalam hati.
Perjuangan Ucok untuk mengkampanyekan agar orang advent mau menerima politik terus dilakukan, baik di alam nyata maupun maya (Romantir) terutama di milis padki dimana ucok cukup sulit mempengaruhi dan merubah stigma anggota2nya tentang politik. Sering sekali postingan Ucok di cekal di milis padki karena berbau politik. Padahal warga padki tidak menyadari bahwa perdebatan yg mereka lakukan dimilis 60 % adalah masalah politik.
Akhirnya sekitar pertengahan Agustus 2005, masuklah postingan dari seorang Jisi bernama Johnathan Kuntaraf, dimana pastor ini mengatakan bahwa tidak ada salahnya kalau orang Advent terjun dipanggung politik walaupun organisasi GMAHK tidak mau ikut di panggung politik. Pastor JK juga bercerita tentang suatu Negara kepulauan yg mana jabatan di Pemerintahannya di isi oleh mayoritas Advent, dan Negara tersebut selalu aman, tentram dan damai karena tidak ada koruptor. Kemudian Pastor JK juga bercerita tentang seorang Dubes beragama Advent yg oleh karena ketaatannya mengganti jadwal upacara kemerdekaan menjadi hari minggu padahal seyogyanya upacara itu serempak dilakukan pada hari Sabtu. Intinya, Pastor JK melalui milis padki mengisyaratkan bahwa orang Advent yg mau berpolitik tidak boleh dikucilkan.
Sebenarnya, apa yg dikatakan Pastor JK sama dengan apa yg pernah dikatakan Ucok, tapi orang justru lebih yakin kalau yg berbicara itu adalah Pastor JK. "Haiyaaa…,Lagi-lagi Jisi, lagi-lagi Jisi", kata ucok sambil menirukan logat Mandarin.
Bagaimanapun itu, akhirnya Ucok bisa tersenyum kembali karena politik bukanlah hal yg tabu melainkan suatu kebutuhan dalam kehidupan bahkan dalam penginjilan. Bahkan Tuhan Yesus juga menganjurkan agar ucok memakai politik dalam menginjil ke orang lain. 'Hendaklah kamu tulus seperti merpati dan cerdik seperti ular” kata Yesus kepada Ucok.
(bersambung)
Jemaat Jambrut Sudah Tidak Telanjang Lagi...( 2 )
Satu Lagi Cinta Datang Dari Jisi.
**********************************
Akhirnya mamak si Ucokpun setuju dengan pilihan anaknya yaitu masuk Fakultas Sastra Jurusan Sastra Indonesia.
Di kampus si Ucok tak ubahnya seperti mahasiswa lainnya yg mempunyai seorang idola (yg bukan berasal dari Indonesian Idol-red) yakni Slash Snakepit, sang Gitaris kawakan dari kelompok musik Gun and Roses. Pilihan terhadap idolanya ini dipicu oleh kegemaran Ucok bermain Gitar sambil bernyanyi. Ucok juga ingin sekali bernyanyi sambil bergitar di gerejanya.
Suatu waktu pernah Ucok bernyanyi sambil bermain Gitar di Gerejanya tapi setelah itu ucok mendapat teguran keras dari beberapa Majelisnya. "Cemananya kau ini, kau sudah melanggar peraturan, kau tidak sopan di dalam gereja kita" kata seorang Majelis menegur si Ucok.
"Apakah yg bapak maksud ?"kata Ucok sambil gemetaran.
"Masak kau tidak tahu kalau di dalam Gereja tidak boleh bernyanyi pake gitar, tapi bernyanyi hanya bisa pake piano ato org-han (organ) ato tak usah pake musik sama sekali. Trus lagu rohaninya pun harus dari buku lagu sion, tak boleh yg dari kaset-kaset itu, kita bukan pentakosta atau karismatik. Trus kau juga tak boleh mengaranzemen lagu sion Advent macam yg tadi itu. Macam mana not-notnya tertulis maka macam gitu zugalah kau menyanyikannya. Paham kau sekarang Ucok?"kata bapak itu sambil ludahnya terciprat-ciprat di wajah ucok karena ngomongnya yg menggebu-gebu.
Ucok merasa sedih karena Adrenalinnya tak bisa lagi tersalurkan di gereja tempat dia mencari Tuhannya.
Setahun kemudian datanglah seorang Amerika dari Jisi bersama Pdt.Hasibuan. Beliau berdua berasal dari Departemen Penerbitan dan bermaksud mengkampanyekan dan memunculkan minat baca orang muda terhadap buku-buku terbitan Indonesian Publishing House. Si Jisi mengkampanyekannya lewat Kotbah di Gereja2 dan di Seminar2.
Setelah jam makan siang selesai si Jisi mengajak jemaat berkumpul di dalam gereja dan beliau meminta kepada jemaat sebuah gitar karena si Jisi pengen bernyanyi bersama mereka. Mendengar itu Ucok dan Larry Tumangkeng segera pulang ke rumah untuk mengambil Gitar lalu menyerahkannya kepada si Jisi. Dengan santainya si Jisi bernyanyi sambil memetik Gitar di
gereja tersebut dimana tanpa dia sadari beberapa anggota Majelis sudah memasang air muka yang asem.
Ternyata bernyanyi sambil bergitar seperti ini sudah sering dilakukan si Jisi bilamana beliau berkunjung ke suatu Jemaat. Bahkan kebanyakan lagu yg dibawakan bukan berasal dari lagu sion, melainkan berasal dari lagu2 Herittage dan Don Moon. Dan semua orang muda memberikan respon positif kepada si Jisi.
Sebulan setelah si Jisi balik ke benua yg ditemukan si Colombus, Ucok mendapat giliran untuk bernyanyi lagu Pujian di gerejanya. Dengan iringan gitarnya Ucok bernyanyi sangat kusuk di depan Jemaatnya dan ketika lagu pujian itu selesai dinyanyikan serentak jemaat mengucapkan :"Amiiiiin". Bahkan ada yg spontan bertepuk tangan tapi dengan cepat orang tersebut sadar bahwa di gereja Advent tidak boleh bertepuk tangan.
"Tunggu, kalau orang Jisi bertepuk tangan di dalam Gereja barulah kita bisa bertepuk tangan di dalam Gereja" , kata seorang ibu kepadanya sambil berbisik.
Memang...Dahulu Advent di Medan tidak diperbolehkan bernyanyi di gereja sambil diringin gitar , tapi setelah kedatangan Jisi terjadilah perubahan.
Jangankan gitar, saxophone, biola bahkan Harmonikapun sudah boleh mengiringi lagu pujian di gereja Advent. Yang lebih ekstrimnya lagi, pernah klub Pathfinder bernyanyi diiringi peralatan dapur saat acara penamatan mereka.
Memang...Dahulu Advent di Medan mengaharuskan semua orang hanya boleh menyanyikan lagu Sion di dalam gereja, tapi setelah kedatangan orang Jisi itu, terjadilah perubahan, semua lagu rohani boleh dinyanyikan di dalam gereja.
Talenta Ucok dalam benyanyi semakin diberkati Tuhan, suaranya semakin merdu seperti burung camar dan petikan gitarnyapun semakin nyaring seperti suara nyamuk. Disamping sering di undang bernyanyi di Jemaat2 GMAHK, acara KKR, Vesper dll. Beliau juga sering di undang bernyanyi di acara2 sekuler seperti, Resepsi Perkawinan, Dies Natalis, acara2 Kampus dll. Bahkan pernah Pudek–III nya (Pembantu Dekan) memintanya agar masuk ajang lomba lagu Indonesian Idol di RCTI dan seluruh biaya akan ditanggung oleh Pudek-III tersebut. Tapi sebagai orang yg beriman, Ucok menolak dengan tegas keinginan Pudek-IIInya karena show live Indonesian Idol itu berlangsung setiap malam Sabat, seperti yang pernah dikatakan si Jois Siagian. Kecuali kalau Jisi (Amerika) yang lebih dahulu melakukannya barulah saya mau.
"Jangankan di sogok dengan nilai kuliah A, disogok dengan Sophia Latjuba pun saya tidak mau menodai hari Sabat walau lolos di Indonesian Idol," kata Ucok lebih tegas lagi di depan Pudek-IIInya.
Kemudian Ucok pergi meninggalkan Pudek itu dan menjumpai teman-temannya yg dari tadi sudah menunggunya untuk mengajaknya rapat di organisasi Politik yang Ucok geluti.
(....bersambung lagi)
Jemaat Jambrut Sudah Tidak Telanjang Lagi...( 1 )
(ini SEJARAH GEREJA)
Cinta itu Berawal dari Jisi
*********************************
SATU MASA YANG TERTENTU, adalah seorang putra kelahiran
Malam hari ini, di Gereja Veteran ada Seminar Kesehatan dengan Pembicaranya dari GC (Jisi).
Walaupun Ucok tidak mengerti apa Newstart itu, tapi Ucok sempat mendengar percakapan dari ibu-ibu saat pulang bersama di dalam mobil yang sama pula. "Wahhh…cantik kali ya mukanya ibu pembicara dari Jisi tadi,"kata seorang ibu memulai pembicaraan. "Cantiklah pulak, orang muka dia pake make up pulak.Awakpun bisa cantik macam gitu kalo pake make up,"kata ibu yang satunya lagi memotong pembicaraan.
"Wooiii….kalian tengok ndak ibu penterzemah dari Zakarta tadi, mukanya juga pake make up lah, terus rambutnya diwarnai pirang pulak lagi tuh. Knapa ya kita Advent di Medan ini tak dibolehkan pake make up macam si bule Jisi tadi itu,"kata ibu yang lainnya
lagi.
Aku baru tahu sekarang kalau sebenarnya kita tidak apa-apa pake make up, buktinya orang jisi tadi pake make up kok," kata ibu yg satunya lagi dengan sangat bernafsu.
Karena sudah mengantuk, Ucok tertidur di pangkuan mamaknya yang tidak bermake up itu sehingga tidak terdengar lagi percakapan ibu-ibu bawel itu sampai habis.
Sebulan setelah Seminar itu, terjadilah perubahan yang baru di Gereja si Ucok, dimana hampir semua wanita Advent di Gerejanya terlihat cantik seperti bintang film telenovela karena mereka mengenakan instruments kewanitaannya seperti Lipstik, eye shadow, facial powder, pewarna kuku (kutek), celak arab (eye liner), blush on dll, walaupun ada beberapa yang masih kelihatan belum proporsional.
Oleh karena tren dari Jisi tersebut, Ucok yang biasanya tepat waktu ke Gereja, kini harus mau bersabar cukup lama menunggu sister dan Mothernya selesai bersolek baru kemudian berangkat ke gereja bersama-sama.
Hmmm...dulunya Wanita Advent tidak diakrabkan dengan lipstick karena itu adalah konsumsi wanita2 non Advent. Dulunya wanita Advent tidak memakai lipstick apabila ke gereja tapi setelah seminar Newstart dari Jisi itu, wanita Advent yang bermake up sudah menjadi pemandangan yang wajar (tidak kurang ajar) di
Setelah berfikir cukup lama, barulah Ucok mengerti apa maksud dan tujuan dari Newstart itu.
(bersambung)